Jaringan
komputer mulai dikenal sejak adanya sistem komputer yang bisa membantu
pekerjaan manusia. Jaringan komputer dibangun dengan alasan untuk
mendukung aksebilitas data dan komunikasi sebuah komunitas pada range
dan jarak tertentu. Seperti jaringan komputer dalam ruangan,
antar-ruangan, antar gedung bahkan antar kantor cabang sekalipun. Agar
unit komputer bisa tersambung dengan komputer lainnya, bisa dilakukan
dengan dua cara, yaitu dengan kabel LAN(wired) dan nirkabel (wireless).
Tujuan
dari jaringan komputer sendiri adalah membagi sumber daya, komunikasi,
dan aksesinformasi. Contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memory,
harddisk, sharing file, surat elektronik, instant messaging, chatting,
voip, web browsing.
Untuk
menghubungkan komputer satu ke komputer lain dibutuhkan IP address
dalam setiap komputer. IP address adalah sistem pengalamatan di jaringan
yang direpresentasikan dengan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret
bilangan antara 0 sampai dengan 255 yang masingmasing dipisahkan oleh
tanda titik (.), mulai dari 0.0.0.1 hingga 255.255.255.255.
Pada
pengalamatan IP address agar alokasi address efisien dibutuhkan
subnetting. Dimana subnetting adalah proses membagi sebuah network
menjadi beberapa sub-network. Metode subnetting yang sering dipakai
adalah metode subnetting konvensional. Pada metode
konvensional ini, subnet zeroes dan subnet ones tidak bisa digunakan dan jumlah host pada tiap subnet haruslah sama. Pada kenyataannya, dalam sebuah jaringan diperlukan jumlah host sama dalamtiap subnet. Sehingga banyak IP address yang tidak tidak terpakai. Kita bisa menghemat IP address dengan menggunakan metode VLSM. Yakni membuat subnet yang menyesuaikan dengan kebutuhan jumlah host.
konvensional ini, subnet zeroes dan subnet ones tidak bisa digunakan dan jumlah host pada tiap subnet haruslah sama. Pada kenyataannya, dalam sebuah jaringan diperlukan jumlah host sama dalamtiap subnet. Sehingga banyak IP address yang tidak tidak terpakai. Kita bisa menghemat IP address dengan menggunakan metode VLSM. Yakni membuat subnet yang menyesuaikan dengan kebutuhan jumlah host.
Jika
komputer sudah masuk kedalam sebuah jaringan komputer maka harus siap
pula untuk sharing resources dengan orang lain baik itu data ataupun
yang lain. Untuk itu kemanan data sangat rentan dalam hal pencurian
ataupun penyalahgunaan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Beberapa
ancaman jaringan komputer dalam bentuk seperti : sniffer, spoofing,
phreaking, remote attack dan hole. Oleh karena itu diperluan cara untuk
mengamankan dari masalah tersebut. Ada beberapa teknik pengamanan,
diantaranya dengan metode firewall , VPN, security key (WEP,WPA),
routing atau dengan metode yang lain.
Untuk
mempermudah dalam belajar jaringan computer terlebih dahulu akan
dijelaskan beberapa istilah yang sering digunakan pada jaringan komputer
seperti di bawah ini :
IP
IP adalah suatu alamat logika untuk perangkat2 jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP agar perangkat tersebut dapat saling berkomunikasi. Pada IP versi 4 terdiri dari 32 bit binary dan dibagi menjadi 4 oktet. IP tersebut dibagi menjadi 5 kelas dari kelas A-E. Namun yang sering digunakan adalah kelas A-C.
IP adalah suatu alamat logika untuk perangkat2 jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP agar perangkat tersebut dapat saling berkomunikasi. Pada IP versi 4 terdiri dari 32 bit binary dan dibagi menjadi 4 oktet. IP tersebut dibagi menjadi 5 kelas dari kelas A-E. Namun yang sering digunakan adalah kelas A-C.
Alokasi IP
Pada
saar kita melakukan subneting pada suatu IP kita akan mendapatkan
beberapa subnet ip baru. Namun tidak semua IP dalam subnet tersebut
dapat diberikan ke sebuah perangkat.
IP Private
IP Private adalah sekelompok IP pada kelas A, B, C yang bebas kita pakai tanpa harus mendaftarkanya terlebih dahulu ke lembaga pengelola domain seperti IANA atau PANDI. IP ini hanya dikenal dalam jaringan pribadi itu sendiri dan tidak dikenal oleh internet.
IP Private adalah sekelompok IP pada kelas A, B, C yang bebas kita pakai tanpa harus mendaftarkanya terlebih dahulu ke lembaga pengelola domain seperti IANA atau PANDI. IP ini hanya dikenal dalam jaringan pribadi itu sendiri dan tidak dikenal oleh internet.
Subneting
Apakah kita harus mempunyai banyak ip public untuk mengkoneksikan beberapa computer teman kita ke internet? Jawabanya adalah tidak perlu. Karena ip public sendiri sudah terbatas yang disebabkan oleh menjamurnya situs – situs di internet. Subneting adalah suatu cara untuk memperbanyak network ID dari satu network ID yang kita miliki.
Apakah kita harus mempunyai banyak ip public untuk mengkoneksikan beberapa computer teman kita ke internet? Jawabanya adalah tidak perlu. Karena ip public sendiri sudah terbatas yang disebabkan oleh menjamurnya situs – situs di internet. Subneting adalah suatu cara untuk memperbanyak network ID dari satu network ID yang kita miliki.
Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini akan dibatasi dengan :
1. Subnet yang digunakan CIDR subnetting.
2. Subnet yang digunakan sebanyak tiga dengan metode VLSM subnetting.
CIDR
Classless Inter-Domain Routing (CIDR),
adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP
berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C,
kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting.
CIDR
merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara
yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas
A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa
sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak
digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung
hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang
sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini
jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan
banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah
disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan
alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana
saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya
mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766
alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.
KEUNTUNGAN CIDR :
Terutama
lebih mengarah pada jaringan yang lebih hirarki dan berorientasi
geografis. Lebih efisien dalam propagasi & strategi routing. Sangat
menghemat bandwidth dalam mempropagasikan route. Aggregasi memungkinkan
ISP untuk memberitahukan address di bawahnya dalam satu kalimat saja,
daripada banyak kalimat.
KELEMAHAN CIDR :
CIDR
hanya akan bekerja jika setiap orang / pelanggan tersambung ke
provider-nya melalui satu sambungan saja (single homing) dan mengambil
IP address dari prefix / NET_ID provider. Konfigurasi ini akan sulit
bagi pelanggan yang tersambung pada lebih dari provider (multi-homing),
atau pelanggan yang sudah mempunyai IP address sendiri.
Contoh cara mengklasifikasikan alamat IP dengan CIDR :
Ubah Network Address 14.13.12.8/21, menjadi Subnetwork yang masing-masing terdiri dari 200 IP
Penjelasan :
Network Address 14.13.12.8/21 memliki Range Network dari : 14.13.8.0/21 s/d14.13.15.255/21
1. Karena network tersebut memiliki mask 21 berarti jumlah host adalah => (32-21)2 = 2048. Berarti jumlah host awal adalah 2048
2. Karena diminta menjadi subnetwork yang masing-masing terdiri dari 200 IP maka bulatkan ke angka perpangkatan 2 selanjutnya = 256
3. Maka Panjang tiap subnet adalah => 2048256 = 8.
4. Maka panjang tiap subnetworknya memiliki ip sebanyak 256 dengan masknya yaitu /24.
Sehingga Ip pada setiap Subnetwork :
14.13.8.0/24 s/d 14.13.8.255/24
14.13.9.0/24 s/d 14.13.9.255/24
14.13.10.0/24 s/d 14.13.10.255/24
14.13.11.0/24 s/d 14.13.11.255/24
14.13.12.0/24 s/d 14.13.12.255/24
14.13.13.0/24 s/d 14.13.13.255/24
14.13.14.0/24 s/d 14.13.14.255/24
14.13.15.0/24 s/d 14.13.15.255/24
0 komentar:
Posting Komentar